Sabtu, 02 September 2017

Adat Pernikahan Gorontalo




Tahapan Upacara Pernikahan Adat Gorontalo :

Mopoloduwo Rahasia
Mopoloduwo rahasia yaitu dimana orang tua dari pria mendatangi kediaman orang tua sang wanita untuk memperoleh restu pernikahan anak mereka. Apabila keduanya menyetujiui maka ditentukan waktu untuk melangsungkan peminangan atau Tolobalangoo
 
·         Tolobalango
Tolobalango adalah peminangan secara resmi yang dihadiri oleh pemangku adat Pembesar Negeri dan keluarga melalui juru bicara pihak keluarga pria atau Lundthu Dulango Layio dan juru bicara utusan keluarga wanita atau Lundthu Dulango Walato. Penyampaian maksud peminangan dilantunkan melalui pantun- pantun yang indah. Dalam peminangan Adat Gorontalo tidak menyebutkan biaya pernikahan ( Tonelo) oleh pihak utusan keluarga calon pengantin Pria , namun yang terepnting mengkupkan Mahar atau Maharu  dan penyampaian acara yang akan dilaksanakan selanjutnya.
 
·         Depito Dutu
Prosesi selanjutnya adalah mengantar harta atau mahar , yang disebut dengan Depito Dutu yang terdiri dari 1 paket mahar, sebuah paket lengkap kosmetik tradisional Gorontalo dan kosmetik modern ditambah seperangkat busana pengantin wanita serta bermacam- macam buah- buahan dan bumbu dapur atau dilonggato.
 
Semua mahar ini dimuat dalam sebuah kendraan yang mirip perahu yang disebut Kola-Kola. Arak- arakan ini dibawa dari kediaman pria menuju kediaman wanita yang diiringi dengan gandering dan kelompok Tinilo dengan tabuhan rebana melantunkan lagu tradsional Gorontalo yang sudah turun temurun, yang berisi sanjungan ,himbauan dan doa keeselamatan dalam hidup berumah tangga dunia dan akhirat.
 
·         Mopotilandahu
Pada malam sehari sebelum Akad Nikah digelar serangkaian acara malam pertunangan atau Mopotilandahu. Acara ini diawali dengan Khatam Qur’an, proses ini bermakna bahwa calon mempelai wanita telah menanamkan atau menyelesaikan mengajinya dengan membaca Wadhuha sampai Surat Lahab. Dilanjutkan dengan Molapi Saronde yang dibawakan oleh mempelai  pria.  Bagi calon pria bagian ini merupakan sarana menengok atau mengintip calon istrinya.

            Tari saronde
 
Tari ini adalah tari pergaulan keakraban dalam cara pertunangan. Tarian ini dilakukan ileh calon mempelai wanita. Ini adalah cara masyarakat Gorontalo meenjenguk atau mengintip pasangan hidupnya.
 
Dalam bahasa Gorontalo tarian ini adalah sarana molihe huali yang berarti menengok/ mengintip calon istri. Sedangkan calon mempelai wanita berada dalam kamr dan memperhatikan sang pujaan hati.
 
Tari saronde dipengaruhi secara kuat oleh agama islam. Tarian ini dimulai dengan pemukulan rebana. Lirik lagunya adalah syair – syair pujian terhadap Tuhan dan doa memohonkan keselamatan dalam bahasa Arab.

·         Akad Nikah
Selanjutnya proses yang dilakukan adalah akad nikah. Hal ini dilakukan dengan cara setengah berjongkok mempelai pria dan penghulu mengikrarkan Ijab Kabul dan mas kawin yang telah disepakati kedua belah pihak keluarga. 
·     


·         Pakaian pernikahan


Untuk upacara perkawinan pakaian daerah khas Gorontalo disebut Bili’u atau Paluawala. Pakaian adat ini umumnya memilki tiga warna yaitu ungu, kuning keemasan dan hijau.  
 
·         Nuansa warna bagi wanita Masyarakat Gorontalo
 
Dalam adat istiadat gorontalo, setiap warna memiliki makna atau lambang tertentu . 
 
Karena dalam upacara pernikahan masyarkat Gorontalo hanya menggunakan empat warna utama yaitu merah, hijau, kuning emas dan ungu. Warna merah dalam masyarakat gorontalo bermakna keberanian dan tanggung jawab, hijau bermakna kesuburan, kesejahteraan, kedamaian dan kerukunan, kuning emas bermakna kemuliaan, kesetiaan , kesabaran, dan kejujuran sedangkan warna ungu bermakna keanggunan dan kewibawaan .
 
Dalam adat pernikahan Gorontalo sebelum  hari H dilaksanakan dutu, dimana kerabat penganti pria akan mengantarkan harta dengan menggunakan buah- buahan sperti jeruk , nangka , nenas, tebu.  setiap buah memilkik arti tersendiri, buah jeruk bermakna bahwa pengantin harus merendahkan diri dan rasanya yang manis bermakna bahwa pengantin harus menjaga tata krama atau sifat manis yang disukai orang. Nenas durinya memilik arti pengantin harus menjaga diri dan begitu juga rasanya yang  manis. Nangka dalam bahasa gorontalo Langgr loo Olooto yang berbau harum dan berwarna kuning emas yang bermakna pengantin  harus mempunya sifat penyayang dan penebar keharuman. Tebu warna kuning bermakna pengantin harus menjadi orang yang disukai dan teguh dalam pendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar